Serangan Israel di Gaza Jelang Perundingan Gencatan Senjata, 60 Orang Tewas
Ledakan Mengguncang Gaza di Tengah Harapan Perdamaian
Menjelang perundingan gencatan senjata yang dijadwalkan berlangsung di Washington, militer Israel melancarkan serangan udara intensif ke Jalur Gaza pada Senin (30/6). Serangan ini menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk perempuan, anak-anak, dan seorang jurnalis lokal. Beberapa sekolah yang dijadikan tempat pengungsian juga menjadi sasaran, memicu gelombang pengungsian baru dari distrik-distrik besar di Gaza utara.
Warga menggambarkan situasi di lapangan seperti “gempa bumi” akibat ledakan yang tak henti-henti. “Di berita kami dengar gencatan senjata sudah dekat, tapi di lapangan kami melihat kematian,” ujar seorang pengungsi.
Perundingan Damai di Tengah Kobaran Api
Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, tengah melakukan perjalanan ke Washington untuk membahas gencatan senjata dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Namun, belum ada tanda-tanda bahwa pertempuran akan segera berakhir. Militer Israel menyatakan bahwa mereka menargetkan pusat komando militan Hamas di Gaza utara, meskipun korban sipil terus berjatuhan.
Krisis Kemanusiaan Semakin Parah
Serangan terbaru ini memperburuk krisis kemanusiaan yang telah berlangsung sejak konflik dimulai pada Oktober 2023. Lebih dari 220 jurnalis dilaporkan telah tewas di Gaza sejak saat itu. Sementara itu, perintah evakuasi terus dikeluarkan, memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka tanpa jaminan keselamatan.
Kalau kamu ingin artikel ini dijadikan narasi video, opini kemanusiaan, atau konten media sosial, aku bisa bantu sesuaikan juga. Mau dibuat versi visualnya?